Android Circuit: Ponsel Biasa HMD, OnePlus Pad Merambah Eropa, Perubahan AI Google - Forbes
Android Circuit adalah rangkuman berita teknologi Android yang diterbitkan oleh Forbes setiap minggunya. Pada edisi kali ini, kita akan membahas tentang ponsel boring dari HMD, peluncuran OnePlus Pad di Eropa, serta perubahan AI dari Google.
Ponsel Biasa HMD
HMD Global, perusahaan di balik merek Nokia, telah merilis ponsel terbarunya yang mengecewakan banyak orang. Ponsel ini dinamakan Nokia C30 dan disebut sebagai ponsel yang membosankan. Dengan spesifikasi yang biasa-biasa saja dan desain yang ketinggalan zaman, Nokia C30 sepertinya tidak menarik perhatian para konsumen di pasar ponsel yang sangat kompetitif saat ini.
Dengan layar HD+ 6,82 inci, prosesor Unisoc SC9863A, RAM 2 GB, dan penyimpanan 32 GB, Nokia C30 memang tidak menawarkan hal-hal yang istimewa. Bahkan kamera belakangnya hanya 13MP dan kamera depannya 5MP. Dengan harga sekitar 180 euro, ponsel ini bisa jadi pilihan yang kurang menarik di pasar saat ini.
Meskipun demikian, HMD Global tetap optimis dengan produknya ini. Mereka menyebut bahwa Nokia C30 adalah pilihan yang baik untuk konsumen yang mencari ponsel dengan baterai tahan lama. Dengan baterai 6.000mAh, ponsel ini mampu bertahan hingga 3 hari dengan penggunaan normal.
OnePlus Pad Mengaspal di Eropa
OnePlus dikabarkan sedang bersiap untuk merilis tablet pertamanya, OnePlus Pad, di Eropa. Berbeda dengan ponselnya yang cukup populer di pasar smartphone, OnePlus belum pernah merambah ke pasar tablet sebelumnya. Namun, dengan peluncuran OnePlus Pad ini, OnePlus mencoba memperluas jangkauan produknya di Eropa.
OnePlus Pad dilaporkan akan menampilkan layar AMOLED 10,5 inci dengan refresh rate 120Hz, membuatnya cocok untuk kegiatan multimedia seperti menonton film dan bermain game. Selain itu, tablet ini juga dilengkapi dengan chipset Snapdragon 865, RAM 8GB, dan penyimpanan internal 128GB atau 256GB.
Diperkirakan OnePlus Pad akan hadir dengan harga yang bersaing, namun belum ada informasi detail mengenai harga dan ketersediaannya di pasar. Meskipun begitu, munculnya OnePlus Pad ini akan menjadi angin segar bagi konsumen yang mencari tablet Android berkualitas di pasar Eropa.
Perubahan AI Google
Google baru-baru ini mengumumkan perubahan besar pada teknologi kecerdasan buatan mereka. Mereka melakukan transisi dari menggunakan TensorFlow ke PyTorch, yang merupakan perangkat lunak open source untuk komputasi ilmiah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan AI yang ditawarkan oleh Google kepada pengguna mereka.
Perubahan ini dianggap sebagai langkah strategis bagi Google dalam meningkatkan kemampuan AI mereka. Dengan memanfaatkan kekuatan PyTorch, Google berharap dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik melalui berbagai layanan mereka, termasuk Google Assistant, Google Photos, dan lainnya.
Selain itu, perubahan ini juga diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan peningkatan fitur-fitur baru di berbagai produk Google. Dengan komunitas yang besar di belakang PyTorch, Google berharap dapat memanfaatkan kolaborasi dan kontribusi dari para pengembang untuk terus mengembangkan teknologi AI mereka ke level yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Dari artikel Android Circuit kali ini, kita melihat bagaimana HMD Global merilis ponsel Nokia C30 yang dianggap membosankan oleh banyak orang, peluncuran OnePlus Pad yang menarik perhatian di pasar tablet Eropa, dan perubahan AI Google yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknologi kecerdasan buatan mereka.
Dengan pasar smartphone dan tablet yang terus berkembang, para produsen perangkat Android terus berupaya untuk memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru untuk memenangkan hati konsumen. Selain itu, perubahan teknologi seperti yang dilakukan oleh Google juga memberikan gambaran betapa pentingnya evolusi teknologi untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik di masa depan.
